Pages

Senin, 16 Mei 2011

"Mobile E-Learning Will Go Away" : M-Learning?


Apa Peran M-Learning (Analysis Roger Schank)
Phillip Rekdale (19-2-2010);
Salam Sejahtera. Saya harus mengaku bahwa konsep M-Learning agak menarik dari awal tetapi informasi dari sumber-sumber lokal (di Indonesia) hanya membuat saya sangat ragu-ragu karena sangat berbasis retorika (lagi) dan "Mutunya M-Learning sangat tergantung Mutunya SDM" (a major issue).

Dari semua penelitian saya di luar negeri, M-Learning kelihatannya masih dalam uji coba dan kelihatannya lebih mengarah ke kebutuhan dan pembelajaran di bisnis dan korporate sektor. Tetapi ada saran yang sangat menarik kemarin dan saya berharap saran dari anda:

Re Artikel: "Roger Schank’s Quote Got Me Thinking"
(Sumber: Mobile learning (m-Learning), mobility, mobile devices)

"I wanted to bring up a blurb from a very respected expert that puzzled me a little bit. Before I go any further, I have to place credit where credit is due. Roger Schank is an esteemed expert in the field of learning design and I’ve read a couple of his books and learned a lot from him through those books. He wrote a recent blurb for eLearn Magazine when asked to produce his 2010 predictions and the quote was:
 Terjemah:
"Saya ingin membawa uraian dari seorang pakar yang sangat dihormati yang membingungkan saya sedikit. Sebelum saya melangkah lebih jauh, saya harus menempatkan kredit dimana kredit ini disebabkan Schank adalah Roger. seorang ahli unggulan di bidang desain pembelajaran dan saya 'telah membaca beberapa buku dan belajar banyak dari dia melalui buku-buku Ia menulis uraian terbaru untuk Majalah eLearn ketika diminta untuk menghasilkan 2010 nya prediksi dan kutipan itu.:

"Bye Bye, Phone
Mobile e-learning will go away. There is always the latest thing in e-learning that everyone must do. One of my least favorite of these is mobile e-learning. E-learning will not happen, at least not seriously, on mobile phones.

Why not? Because it takes time to learn something. You have to really understand a situation. You have to practice a skill. You have to consider alternatives. You have to create deliverables. At least you do for the e-learning that I build. This takes time—a lot of time. It was seriously suggested recently in a full year all day every day course I was building, that we needed to make it available on mobile phones. I don’t know about you, but staring at mobile phone for an hour makes my eyes hurt. Try doing it all day for a year. It makes no sense.

We don’t learn anything instantly. Real learning is not done on a train or a bus. The kinds of courses that can be delivered that way will be shown to not be particularly useful.

—Roger C. Schank, Socratic Arts Corp., and eLearn Magazine opinion columnist"


"My immediate thought was that he’s wrong, and that can be expected from me as I am someone who’s passionate about the subject of mLearning. But then I dissected his quote and realized that he’s right to say that mobile learning will not happen the same way it does with real eLearning. That’s true, and mLearning is not supposed to be like eLearning. Mobile devices are not the venue for deep, broad learning, at least not as a single source for that learning (i.e. they can be part of a deeper, longer process of learning, but they are not a great place for that type of learning by themselves).

Mobile learning is often best as an extension to that core knowledge that you learn in a classroom or a good eLearning course. Mobile learning also has the potential to allow someone to access the information from those courses at any time because of the ubiquitous nature and portability of mobile devices.

Mobile learning at its’ best conforms to the learner’s lifestyle in a way that traditional classroom learning and eLearning titles just can’t. So while a learner is building a base of knowledge in a traditional setting, mobile learning can act as an extension to that, allowing the learner to practice certain tasks and recall important concepts at the point of need or simply to brush up on skills.

I don’t think mobile learning will or should ever come in the form of large multi-hour courses. But I do think that mobile learning has its’ place and I do think that mLearning is gaining strength not because it’s another learning technology fad, but because it has real promise and shows real potential to help learners."
 Terjemah:
"Bye Bye, TeleponMobile e-learning akan hilang. Selalu ada hal terbaru dalam e-learning yang setiap orang harus lakukan. Salah satu favorit saya paling hina ini adalah mobile e-learning. E-learning tidak akan terjadi, setidaknya tidak serius, di ponsel.
Mengapa tidak? Karena butuh waktu untuk belajar sesuatu. Anda harus benar-benar memahami situasi. Anda harus berlatih keterampilan. Anda harus mempertimbangkan alternatif. Anda harus membuat kiriman. Setidaknya Anda lakukan untuk e-learning yang saya membangun. Hal ini membutuhkan waktu banyak waktu. Itu serius disarankan baru-baru ini dalam satu tahun penuh sepanjang hari setiap kursus hari saya sedang membangun, bahwa kami perlu untuk membuatnya tersedia di ponsel. Aku tidak tahu tentang Anda, tapi menatap ponsel selama satu jam membuat mata saya sakit. Cobalah melakukannya sepanjang hari selama setahun. Tidak masuk akal.
Kita tidak belajar apa-apa langsung. Real pembelajaran tidak dilakukan pada sebuah kereta atau bus. Jenis kursus yang dapat disampaikan dengan cara itu akan ditampilkan untuk tidak terlalu berguna.
-Roger C. Schank, Socrates Seni Corp, dan eLearn kolumnis Majalah pendapat "

"Pikir langsung saya adalah bahwa dia salah, dan yang dapat diharapkan dari saya karena saya seseorang yang bergairah tentang subjek mLearning Tapi kemudian. Aku membedah mengutip dan menyadari bahwa ia benar mengatakan bahwa belajar seluler tidak akan terjadi dengan cara yang sama hal ini dengan eLearning nyata Itu benar, dan mLearning tidak seharusnya menjadi seperti eLearning.. Mobile perangkat bukan tempat untuk mendalam, pembelajaran yang luas, paling tidak sebagai sumber tunggal untuk itu yaitu (belajar mereka bisa menjadi bagian dari yang lebih dalam , lagi proses belajar, tetapi mereka bukan tempat yang bagus untuk jenis belajar sendiri).

Mobile belajar sering terbaik sebagai ekstensi untuk pengetahuan inti yang Anda pelajari di kelas atau kursus eLearning baik. Mobile belajar juga memiliki potensi untuk memungkinkan seseorang untuk mengakses informasi dari mereka yang kursus di setiap saat karena sifat mana-mana dan portabilitas perangkat mobile.

Mobile belajar di sesuai perusahaan terbaik untuk gaya hidup pelajar dengan cara yang tradisional kelas belajar dan eLearning judul tidak bisa. Jadi sementara seorang pelajar adalah membangun basis pengetahuan dalam suasana tradisional, pembelajaran mobile dapat bertindak sebagai ekstensi untuk itu, yang memungkinkan pelajar untuk praktek tugas-tugas tertentu dan mengingat konsep penting pada titik kebutuhan atau hanya untuk memoles keterampilan.

Saya tidak berpikir pembelajaran bergerak akan atau pernah harus datang dalam bentuk program multi-jam besar. Tapi aku berpikir bahwa pembelajaran bergerak memiliki tempat dan saya pikir mLearning yang mendapatkan kekuatan bukan karena itu iseng lain teknologi pembelajaran, tetapi karena memiliki janji nyata dan menunjukkan sangat potensial untuk membantu peserta didik. "



Phillip Rekdale;
Ingat Mutu SDM dan Pasarnya adalah faktor-faktor utama dan saran ini juga dari negara di mana mutu pendidikan di sekolah sudah baik (prioritas utama) dan Pendidikan Bermutu Di Sekolah-Sekolah Di Seluruh Indonesia Masih Adalah Prioritas Utama Kita.
http://pendidikan.net/index.html#5langkah
Saran Dari Lapangan
Winastwan Gora Swajati;
Benar sekali pak, sepertinya M-Learning akan sulit menjangkau dan optimal pada penggunaannya. Sebenarnya kita dapat memadukan antara E-Learning dan M-Learning (Blended) agar delivey pembelajaran dapat optimal. M-Learning hanya cocok untuk pemberian Just in Time support (YM, Skype dan Twitter) dan kecepatan mengakses informasi (untuk interaktifitas) dalam forum diskusi. Jadi, tidak semuanya akan dilakukan dalam mobile phone. Setidaknya, pemanfaatan Mobile Learning dapat sedikit memberi contoh kepada para siswa dan guru, bahwa mereka dapat melakukan interaktifitas pembelajaran menggunakan ponsel mereka, jadi pemanfaatannya tidak sekedar untuk mengakses situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter untuk kesenangan saja :)

Phillip Rekdale;
Re: "E-Learning"
Harus hati-hati dengan e-learning karena dapat membunuh kreativitas dan inovasi pelajar, yang adalah isu utama di Indonesia (jangan melanjutkan asal-hafal-saja). http://teknologipendidikan.com/kreativitas.html Tetapi saya senang bahwa anda mengerti isu-isunya dan seperti saya bilang kemarin (asal m-learning tidak makan banyak anggaran pendidikan yang diperlui untuk memperbaiki pendidikan di sekolah) - Semoga sukses!

Winastwan Gora Swajati;
Saya selalu mengikuti tulisan anda pak, dan saya setuju dengan pendapat anda. Sepertinya pemanfaatan teknologi pendidikan sangat berpengaruh juga dengan strategi pembelajaran guru. Seharusnya para pengajar memahami bagaimana pemanfaatan teknologi yang mendukung pembelajaran aktif, dan tidak mengebiri kreativitas siswanya untuk menciptakan kelas-kelas Contructivism.

Arnol Adams;
Menarik sekali, saya sendiri membuat skripsi tentang pengembangan Mobile Learning , hasilnya saya membuat program belajar yang dapat di gunakan di Handphone , screenshotnya lihat disini ==>> http://latihansoal.com/3230.jpg , untuk programnya bisa dilhat dimana? ya di handphone saya :)

Phillip Rekdale;
Yang sangat menarik adalah pasar: (bukan programnya) Apakah pemakai hanfone yang biasanya main games dan chatting mau belajar oleh hanfone? http://teknologipendidikan.com/schank.html
Internet saja dapat gagal....
http://beritapendidikan.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=11&artid=2094
Anak-anak kita, suka main games dan chatting sampai tidak masuk sekolah.
http://E-Pendidikan.Com

Arnol Adams;
Saya rasa dibilang gagal itu kurang tepat, kemungkinan infrastruktur yang mendukung e-learning masih kurang , dan saya rasa juga kurang tepat jika membandingkan internet dan media handphone sebagai mobile learning. Pasarnya sangat tepat karena kebanyakan orang lebih menggunakan handphone daripada komputer, yang kurang adalah penggerak mobile learning bahkan saya belum menemukan mobile learning berbasis handphone di indonesia, jika ada mohon petunjuknya

Phillip Rekdale;
Re: "Saya rasa dibilang gagal itu kurang tepat"
Mampir ke warnet setelah jam sekolah dan melihat sendiri. Apakah ada siswa-siswi yang mengakses situs pembelajaran?

Re: "Pasarnya sangat tepat karena kebanyakan orang lebih menggunakan handphone daripada komputer"
Kalau tidak ada pelajar yang mengakses situs pembelajaran di warnet biar lebih banyak memakai handphone 0x...=0 (zero x jumlah apa saja masih zero), kan?

Mungkin sebaiknya begitu karena e-Learning dapat membunuh kreativitas....
http://teknologipendidikan.com/kreativitas.html

Phillip Rekdale;
Ini memang hanya sistem penelitian yang sangat-sangat dasar untuk sebagai indikator pasarnya, tetapi sebagai tahap pertama masih relevan. Anyway, we will only see with time, hopefully not like we have seen with so many previous new generations of technology.
http://pendidikan.tv/comments.html

Phillip Rekdale;
Mampir ke beberapa warnet dan mencatat datanya sendiri. Saya secara rutinitas suka keliling di warnet, dan yang diakses oleh siswa-siswi "sangat menarik".
Salam Penelitian.

Arnol Adams;
Selamat meneliti, jika ada hasilnya saya mohon untuk memberitahukan hasilnya , karena 2 tahun yang lalu saya sangat tertarik terhadap mobile learning tetapi karena waktu berjalan saya mulai menurun minatnya , terimakasih pak

Phillip Rekdale;
@Alri: Maaf Pak, saya capai membaca retorika begitu.
Re: (pendidikan dan pembelajaran) "mang bnar ICT dpt digunakan dimana aja dan kapan aja tanpa terbatas" Luar biasa, silakan membaca http://TeknologiPendidikan.Com

Produk Teknologi ini dapat Membuat Revolusi Di Bidang Pendidikan Di Seluruh Indonesia. Sekarang kita dapat belajar di manapun, di kota besar, di kota kecil, di desa, maupun di becak. Relatif kecil dan dapat masuk tas anda jadi dapat dibawa ke mana saja. Anda hanya perlu mempunyai niat belajar dan anda dapat belajar tan...pa batas. Tidak perlu koneksi ke listrik dan battery dijaminkan selama hidup (katanya). Juga tidak kena ongkos layanan (Internet atau Hanfon). Tidak memakan pulsa jadi kalau anda tidur dan lupa mematikan alat revolusi pendidikan ini tidak akan kena ongkos. Alat ini juga dapat dipakai di seluruh dunia tanpa koneksi khusus. Alat revolusi ini dapat dibeli di toko dekat anda sekarang dan dapat digunakan secara langsung... dan dapat belajar sambil pulang! Ayo Beli Sekarang!
http://pendidikan.net/revolusipembelajaran.html

Produk Teknologi itu saja yang penting sekali belum cukup!
http://pendidikan.net/index.html#5langkah

Poin-Poin Dari Diskusi Lain (24-2-2010)

Phillip Rekdale;

Bagaimana pasarnya, apakah pemakai hanfone yang biasanya main games dan chatting mau belajar oleh hanfone?
Internet saja dapat gagal....
http://beritapendidikan.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=11&artid=2094
Anak-anak kita, suka main games dan chatting sampai ada yang tidak masuk sekolah.
http://E-Pendidikan.Com
Coba keliling warnet-warnet setelah jam sekolah. Apakah ada siswa-siswi yang masuk situs pembelajaran? Apakah siswa-siswi kita berniat untuk belajar di Internet dan HP, atau hanya ingin main?
http://teknologipendidikan.com/schank.html

Saya bukan "pesimis", semuanya berbasis-kenyataan. Saya sangat optimis bahwa kita dapat meningkatkan mutu pendidikan, hanya belum ada indikator bahwa Internet atau m-Learning dapat berhasil di sini. Soalnya anak-anak (maupun yang dewasa) kelihatannya anggap komputer dan hanfone adalah untuk chatting, e-mail, Facebook, dll (FUN). Memang sudah lama media HP dan Internet dipromosikan begitu sampai sudah menjadi kebudayaan (melihat iklan-iklan sekarang saja semuanya mengarah ke chatting). Maupun Internet hanya menambah banyak masalah, dan e-Learning mengancam kreativitas anak-anak kita.

Apakah m-learning (pendidikan) dapat sebagai pilihan yang betul menarik? Kalau anak-anak keluar dari sekolah, dan mereka menggunakan teknologi, kelihatannya mereka hanya mencari hiburan (apa lagi kalau di jalan, ngobrol terus), bukan pembelajaran. Warnet-warnet adalah indikator yang dapat memberi gambar (kasar) mengenai "potential market" di sini, dan saya pasti tidak mau invest di m-Learning, maupun saya sedih kalau kita membuang anggaran pendidikan lagi untuk sesuatu yang dapat gagal.

Kalau m-Learning disponsori oleh bisnis 100% saya tidak peduli, silakan membuang uang kalau mempunyai kelibihan.

Mungkin ada peran untuk pembelajaran lewat HP tetapi fitur-fitur yang dipromosikan sekarang tidak sesuai, menurut saya. Misalnya, berapa kali pelajar perlu akses informasi dari buku sekolah? Kalau di rumah ada bukunya, kalau di jalan kapan pikiran siswa-siswi sampai di situ?

Kayaknya yang diangap adalah kebutuhan-kebutuhan tidak berdasar gaya hidup dan kebutuhan pelajar-pelajar sebenarnya. Seperti saya menulis di "Teknologi - Solusi Yang Mencari Masalah" http://teknologipendidikan.com/solusi.html#solusi

Berapa kali waktu anda masih siswa, atau lagi kuliah anda perlu informasi begitu, apa lagi kalau di jalan?

Selama saya belajar (termasuk 14 tahun kerja sambil kuliah) fitur-fitur yang dipromosikan bukan sesuatu yang saya berharap.

Kalau ingin belajar sambil jalan buku-buku masih adalah solusi yang tepat, dan tidak ada banyak distraksi seperti di Internet dan HP. Sebenarnya kalau kita lagi belajar secara serius seharusnya HP dimatikan supaya tidak menggangu konsentrasi.

Buku-buku untuk siswa-siswi juga dapat diakses gratis kalau kita memberdayakan peran perpustakaan sekolah dan membangunkan banyak perpustakaan lingkungan.
http://pendidikan.net/revolusipembelajaran.html

0 komentar:

Posting Komentar